naskah drama cerita rakyat sangkuriang

DialogDrama Sangkuriang' 'naskah drama cerita rakyat berjudul sangkuriang june 15th, 2018 - lalu sangkuriang pun menendang perahu buatannya sendiri yang hampir jadi ke tengah hutan hingga perahu itu berada dalam keadaan terbalik' 'Cerita Rakyat Bahasa Inggris SANGKURIANG Beserta Artinya ContohNaskah Drama Sangkuriang - Sangkuriang adalah salah satu cerita penting dalam dunia legenda Indonesia, berikut ini naskah dramanya. Part 1. Dahulu Kala , di sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja bernama Prabu Sungging Perbangkara, hidup seorang gadis yang cantik jelita bernama Dayang Sumbi. ViewNaskah Drama Cerita Rakyat AA 1Naskah Drama Cerita Rakyat Sangkuriang Tokoh: 1. Sangkuriang 2. Tumang/ Anjing sakt 3. Beberapa tokoh pembantu/ibu-ibu 4. Dayang NaskahDrama Cerita Rakyat Bahasa Jawa [EXCLUSIVE] sumbi, dialog cerita sangkuriang,. May 9, 2018 . Dialog Naskah Drama Sangkuriang Bahasa Jawa -> DOWNLOAD. 09d271e77f Home Contoh Drama Dialog dialog naskah drama naskah naskah drama naskah dramas jawa. 09d271e77f Home Contoh Drama Dialog Dialog dakamar Lebih cepat Download Mp4 Video Iamempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Sangkuriang. Sinopsis cerita rakyat nusantara SANGKURIANG Pada jaman dahulu di Jawa Barat hiduplah seorang putri raja yang bernama Dayang Sumbi yang memiliki seorang anak laki-laki bernama Sangkuriang. Konon katanya ada sepasang dewa-dewi dari kahyangan dihukum turun ke bumi karena berbuat kesalahan. Single Frau Mit Hund Sucht Mann. Uploaded byKiki Yuliza 0% found this document useful 0 votes2K views4 pagesDescriptionhaaaaaiii!!Copyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes2K views4 pagesNaskah Drama Cerita Rakyat SangkuriangUploaded byKiki Yuliza Descriptionhaaaaaiii!!Full descriptionJump to Page You are on page 1of 4Search inside document You're Reading a Free Preview Page 3 is not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Tokoh Drama1. Dayang Sumbi2. Sangkuriang 3. Tumang/ Anjing sakti4. Beberapa tokoh pembantu/ibu-ibu Narator Dikisahkan pada beribu-ribu tahun yang lalu, tanah Parahyangan dipimpin oleh seorang raja dan seorang ratu yang hanya mempunyai seorang putri. Putri itu bernama Dayang Sumbi. Dia sangat cantik dan cerdas, sayangnya dia sangat manja. Pada suatu hari saat sedang menenun di beranda istana, Dayang Sumbi merasa lemas dan pusing. Dia menjatuhkan pintalan benangnya ke lantai berkali-kali. Adegan 1 Dayang Sumbimarah aaahhh! Jatuh lagi! Jatuh lagi! Aku malas mengambilnya lagi! Aku bersumpah! Siapapun dia jika ada yang mengambilkan pintalan benangku, kalau dia laki-laki, akan kujadikan suami, jika perempuan akan kujadikan saudara. NaratorSetelah kata-kata sumpah itu diucapkan, datang seekor anjing sakti yang bernama Tumang. Tumang Ini pintalan benangnya Tuan Putri! Dayang sumbikaget Haaahhh?? Kenapa se ekor anjing yang harus mengambil pintalan benangku? Berarti mau tak mau....., aku harus melaksanakan sumpahku dan menikahi anjing ini. Narator Kemudian Dayang Sumbi dan Tumang menikah dan hidup berbahagia hingga mereka dikaruniai seorang anak yang berupa anak manusia tapi memiliki kekuatan sakti seperti ayahnya. Anak ini diberi nama Sangkuriang. Dalam masa pertumbuhannya, Sangkuriang selalu ditemani bermain oleh seekor anjing yang bernama Tumang yang dia ketahui hanya sebagai anjing yang setia, bukan sebagai ayahnya. Sangkuriang tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan dan gagah perkasa. Pada suatu hari Dayang Sumbi memanggil putranya Sangkuriang. Adegan 2 Dayang sumbi Nak, bunda akan mengadakan suatu pesta. Pergilah kau berburu rusa di hutan bersama si Tumang. Sangkuriang Baik, bunda. NaratorTibalah sangkuriang di sebuah hutan. Adegan 3 Sangkuriang Kemana lagi ya, supaya aku bisa mendapatkan seekor rusa? Dari tadi pagi sampai siang, aku menjelajahi hutan ini tapi tak kutemui se ekor rusapun. Aku lelah sekali. Tapi aku tak ingin mengecewakan bunda. Aku tidak ingin pulang, kalau pulang tidak membawa hasil. Maafkan aku Tumang, terpaksa panah ini harus kutujukan padamu. NaratorDengan sangat terpaksa dia mengambil sebatang panah dan mengarahkannya pada Tumang. Dan.....Tak lama kemudian si Tumangpun sekarat kemudian di rumah, Sangkuriang menyerahkan daging Tumang pada ibunya. Adegan 4 Sangkuriang Bunda, ini daging rusa hasil tangkapanku. Dayang sumbi Terima kasih, sayang. Kau hebat sekali. Bunda sangat gembira, Nak. Kau sudah pintar berburu rusa. Narator Setelah menerima daging buruan sangkuriang, Dayang Sumbi melanjutkan acara pestanya. Sesaat setelah pesta usai Dayang Sumbi teringat pada si 5 Dayang sumbi Dimana si Tumang ya? Dari kemarin aku tidak melihat dia. Coba kutanyakan pada Sangkuriang. Sangkuriang! Sangkuriang! Sangkuriang Ada apa bunda memanggilku? Dayang sumbi Dimana si Tumang, Nak? Dari kemarin bunda tidak melihatnya. Sepertinya hari terakhir kemarin, dia ada bersamamu. Trus, sekarang kemana dia? Sangkuriang terdiam dan takut mendengar pertanyaan ibunya. Tu, Tumang sudah mati bunda. Dayang Sumbi Mati??? Trus Siapa yang membunuhnya? Sangkuriang Kemarin, waktu aku berburu di hutan, sudah kujelajahi seluruh hutan dari pagi sampai siang, tapi aku tidak menemukan rusa se ekorpun. Aku tidak ingin mengecewakan bunda. Jika aku pulang tidak membawa hasil buruan. Trus aku arahkan panahku pada si Tumang. Kemudian, kemudian.... dagingnya aku serahkan pada bunda. Dayang Sumbi Apa???!! Jadi, jadi daging yang kau serahkan pada bunda kemarin itu adalah daging si Tumang?? Sangkuriang Bettul bunda. Dayang Sumbi marah Haaaahhhh! Dasar anak tak tau diri! Kau Pembunuh!!! Narator Bukan main marahnya Dayang Sumbi begitu mendengar cerita itu. Tanpa sengaja ia memukul kepala Sangkuriang dengan sendok nasi yang dipegangnya. Sangkuriangpun terluka. Sangkuriang Aduh!!! Kenapa bunda memukulku? Sedemikian murkanya bunda padaku. Sangkuriang kecewa pada bunda! Baiklah, untuk menebus kesalahanku, aku akan pergi mengembara. Dayang Sumbiamarahnya mereda Sangkuriang! Sangkuriang! Jangan pergi Nak. Bunda menyesal Nak, sudah melukaimu dan mengatakan kau sebagai pembunuh. Ibu sangat sayang padamu. Kembalilah, Nak! Narator Tapi sayang, semua sudah terlanjur. Sangkuriang tetap berlalu pergi meninggalkan ibunya. Dayang Sumbi pun berdoa kepada para dewata agar bisa dipertemukan kembali dengan putranya. Doanya didengar para dewata penghuni kayangan. Dayang Sumbi diberi kemudaan dan kecantikan abadi, bahkan lebih cantik dari sebelumnya. Bertahun-tahun kemudian, Sangkuriang yang telah melanglang buana ke seluruh penjuru bumi memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya. Sesampainya di sana, Sangkuriang terkejut karena semuanya sudah berubah. Dia tambah terkejut saat di jalan bertemu seorang wanita yang tak lain tak bukan adalah Dayang Sumbi. Namun mereka tak saling mengenali. Adegan 6 Sangkuriang Heemmmm! Siapa gadis cantik itu ya? Aku sungguh sungguh terpesona melihatnya. aku ingin berkenalan dengannya dan ingin meminangnya jadi istriku. Dayang Sumbi Ehh! siapa ya pemuda tampan di ujung jalan itu. Dari tadi memperhatikanku. Aku jadi ga karuan dibuatnya. Pemuda itu tampan sekali. Pemuda itu sangat mempesona. Aku mau jadi istrinya jika dia mau melamarku untuk jadi istrinya. Sangkuriang Hai, kau cantik sekali. Aku sangat terpesona dibuatnya. Aku ingin sekali melamarmu. Maukah kau jadi istriku? Dayang Sumbi Iya. iya. Tentu saja aku bersedia. Aku bersedia jadi istrimu. Kau tampan sekali. Narator Pada suatu hari Sangkuriang minta pamit untuk berburu. Ia minta tolong Dayang Sumbi untuk merapikan ikat kepalanya. Adegan 7 Sangkuriang Dinda, aku mau pergi berburu ke hutan. Tolong rapikan ikat kepalaku ya. Dayang Sumbi Iya kanda.terkejut sambil memperhatikan luka dikepala sangkuriang dan memperhatikan wajahnya kemudian ketakutanHaaahhh??? Di kepala calon suamiku ini ada bekas luka. Dan bekas luka ini persis seperti luka anakku dulu yang telah pergi merantau. Kanda? Di kepalamu seperti ada bekas luka. Luka karena apa kanda? Sangkuriang Iya betul Dinda. Bekas luka di kepalaku ini, karena dulu pernah dipukul ibuku. ibuku sangat marah sekali padaku waktu itu. Setelah kejadian itu, kemudian aku pergi. kutinggalkan ibuku sendiri. Dayang Sumbibicara dalam hati Ooohh! Jadi, jadi, Dia, dia, anakku sangkuriang yang dulu merantau kini telah kembali berada dihadapanku. Dan, dan, wajahnyapun juga ternyata mirip sekali dengan anakku sangkuriang. Duuuh gimana ini? Pemuda tampan yang akan menjadi calon suamiku adalah putraku sendiri. Aku hampir menikahi putraku sendiri. Aku harus menggagalkan proses peminanganku nanti! Sangkuriang Nah sudah selesai. Sudah beres perlengkapanku berburu. Aku berangkat dulu ya, dinda. Dayang Sumbi Hati-hati Kanda. Narator Dayang Sumbi menjadi bingung. Dayang Sumbi Duuuhhh.., gimana caranya ya supaya aku tidak jadi menikah dengan Sangkuriang? Sangkuriang kan putraku sendiri. Aku harus cari cara untuk menggagalkan supaya tidak jadi menikah dengan Sangkuriang. NaratorSepulangnya Sangkuriang dari berburu, Dayang Sumbi mencoba menjelaskan masalahnya. Adegan 8 Dayang Sumbi Sangkuriang, Sangkuriang. Kau, kau adalah putraku, Nak. Yang waktu dulu telah melukai kepalamu itu adalah aku. Ini Dayang Sumbi ibumu, Nak. Maafkan ibu, Nak. Ibu sangat menyesal sekali sudah melukaimu. Dulu ibu terlalu emosi. Ibu dulu sediiih sekali saat kau tinggalkan. Jangan lanjutkan keinginanmu untuk melamarku ya, Nak. Sangkuriang aaaahhhh!!!! Kau Cuma mengarang-ngarang cerita saja. Tidak mungkin! Kau tidak usah mengada-ngada. Apa yang kau katakan itu bohong! Aku tidak percaya! Dayang Sumbi Dengar anakku! Apa yang bunda ceritakan tadi adalah benar. Kau itu adalah putraku sendiri yang dulu pernah meninggalkanku. Bunda tidak bisa menikah denganmu, Sangkuriang! Sangkuriang Tidak bisa! Aku tidak peduli kau itu siapa! Pokoknya kita tetap akan menikah. Karena aku sangat mencintaimu. Narator Setelah Dayang Sumbi menjelaskan tentang dirinya, namun hal itu hanya dianggap angin lalu oleh Sangkuriang. Dayang Sumbi pun berpikir bagaimana caranya supaya pernikahan mereka berhari-hari Dayang Sumbi berpikir, akhirnya menemukan juga caranya dia akhirnya memutuskan untuk mengajukan syarat perkawinan yang tak mungkin dikabulkan oleh Sangkuriang.. Dia pun menemui Sangkuriang. Adegan 9 Dayang Sumbi Wahai calon suamiku, Sangkuriang, apakah kamu tetap ingin menikahi aku? Sangkuriang Tentu saja, Dayang Sumbi, calon istriku yang cantik. Dayang Sumbi Kalau begitu, aku hendak mengajukan dua syarat jika kamu tetap ingin menikahiku. Sangkuriang Apa syaratnya? Dayang Sumbi Aku ingin kau membuat bendungan. Untuk membendung sungai Citarum dan membuatkan sebuah perahu untuk menyeberanginya. Kedua syarat itu harus sudah jadi sebelum fajar menyingsing. Sangkuriang Baik! Akan aku penuhi syaratmu! Narator Tak lama kemudian, Sangkuriangpun pergi berlalu dari hadapan Dayang Sumbi dan segera bekerja melaksanakan permintaan Dayang Sumbi Tak lupa dia juga menggunakan kekuatan yang dia dapat dari ayahnya untuk memanggil jin-jin dan membantunya. Dengan lumpur dan tanah mereka membendung air dari sungai dan mata air. Beberapa saat sebelum fajar, Sangkuriang menebang sebatang pohon besar untuk membuat sebuah 10 Dayang Sumbi cemas Duuuh gimana ini? Bendungan dan perahu Sangkuriang, sebentar lagi akan segera jadi. Aku harus cari cara menggagalkan pekerjaan Sangkuriang. NaratorKetika Dayang Sumbi melihat bahwa Sangkuriang hampir menyelesaikan pekerjaannya, dia berdoa pada dewa-dewa untuk merintangi pekerjaan anaknya dan mempercepat datangnya pagi. Dayang Sumbi Wahai, ibu-ibu! Bangun, bangun! Hari sudah menjelang pagi. Bangun! Bangun! sambil memukul-mukul kentongan. NaratorSetelah membangunkan warga, kemudian meminta bantuan masyarakat sekitar agar menggelar kain sutera berwarna merah di sebelah timur dan membangunkan ayam-ayam jago supaya berkokok. Suasana malampun berubah menjadi suasana fajar. Sangkuriang Haaahh?? Ayam jantan sudah pada mulai berkokok dan awan-awan mulai terlihat kemerah-merahan, tanda fajar telah menyingsing. Tak biasanya matahari terbit lebih cepat dari biasanya. Ini pasti tipuan Dayang Sumbi. marah Haaaahhhh!!! Ku kutuk kau Dayang Sumbi! NaratorSangkuriang pun menghentikan pekerjaannya karena merasa telah gagal memenuhi syarat Dayang Sumbi. Dengan sangat marah dan kesal dia mengutuk Dayang Sumbi kemudian merusak bendungan yang telah dibuatnya sendiri. Dan Desa-desa pun tenggelam karena air bendungan. Lalu, Sangkuriang pun menendang perahu buatannya sendiri yang hampir jadi ke tengah hutan hingga perahu itu berada dalam keadaan terbalik, dan membentuk Gunung Tangkuban Perahu perahu yang menelungkub. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. ABSTRAKLegenda Sangkuriang awalnya merupakan tradisi lisan. Rujukan tertulis mengenai legenda ini ada pada naskah Bujangga Manik yang ditulis pada daun palem yang berasal dari akhir abad ke-15 atau awal abad ke-16 Masehi. Dalam naskah tersebut ditulis bahwa Pangeran Jaya Pakuan alias Pangeran Bujangga Manik atau Ameng Layaran mengunjungi tempat-tempat suci agama Hindu di pulau Jawa dan pulau Bali pada akhir abad melakukan perjalanan panjang, Bujangga Manik tiba di tempat yang sekarang menjadi kota Bandung. Dia menjadi saksi mata yang pertama kali menuliskan nama tempa legendanya. Laporannya adalah sebagai berikutLeumpang aing ka baratkeun Aku berjalan ke arah baratDatang ka Bukit Patenggeng kemudian datang ke gunung PatenggengSakakala Sang Kuriang tempat legenda Sang KuriangMasa dek nyitu Ci tarum Waktu akan membendung CitarumBurung tembey kasiangan tapi gagal karena kesiangan.Diceritakan bahwa Raja Sungging Perbangkara pergi berburu. Di tengah hutan Sang Raja membuang air seni yang tertampung dalam daun caring keladi hutan. Seekor babi hutan betina bernama Wayung yang tengah bertapa ingin menjadi manusia meminum air seni tadi. Wayungyang hamil dan melahirkan seorang bayi cantik. Bayi cantik itu dibawa ke keraton oleh ayahnya dan diberi nama Dayang Sumbi alias Rarasati. Banyak para raja yang meminangnya, tetapi seorang pun tidak ada yang diterima. Akhirnya para raja saling berperang di antara sesamanya. Dayang Sumbi pun atas permitaannya sendiri mengasingkan diri di sebuah bukit ditemani seekor anjing jantan yaitu Si Tumang. Ketika sedang asyik bertenun, toropong torak yang tengah digunakan bertenun kain terjatuh ke bawah. Dayang Sumbi karena merasa malas, terlontar ucapan tanpa dipikir dulu, dia berjanji siapa pun yang mengambilkan torak yang terjatuh bila berjenis kelamin laki-laki, akan dijadikan suaminya. Si Tumang mengambilkan torak dan diberikan kepada Dayang Sumbi. Dayang Sumbi akhirnya melahirkan bayi laki-laki diberi nama Sangkuriang sastra merupakan karya imajinatif, menggunakan medium bahasa yang unsur-unsurnya dominan. Maka perlu adanya penilaian atau kritik yang menunjukkan nilai seni karya sastra tersebut. Karya sastra juga mempunyai struktur yang dinamis melalui para penafsirnya di sepanjang zaman. Maksudnya berubah-ubah menurut tanggapan para pembaca yang menafsirkannya. Karena karya sastra terjalin dari bahan-bahan dan unsur-unsur pembentuk sebagai suatu kesatuan dan keseluruhan, maka penilaiannya pun harus mampu memenuhi kriteria estetik dan kriteria ekstra estetik. Kriteria estetik dikenakan pada struktur estetik yang dapat menimbulkan pengalaman estetik. Sedangkan kriteria ekstra estetik dikenakan pada unsur atau 'bahan-bahan' karya sastra yang berupa kata-kata dan tingkah laku manusia yang dikemukakan, ide atau gagasan dan sikap-sikap itu termasuk bahasa di luar karya sastra; tetapi dalam suatu puisi yang baik dan berhasil, bahan-bahan tersebut terjalin dalam hubungan-hubungan bermacam-macam oleh dinamika-dinamika tujuan estetik. Struktur-struktur estetika itu tersusun untuk mendapatkan nilai estetik karya sastra. Seperti pemilihan kata yang tepat, kombinasi kata atau kalimat yang menimbulkan efek puitis, penyusunan alur, kebaruan dan kemampuan untuk membuat pembaca pendek cerpen merupakan salah satu karya sastra berbentuk prosa. Secara leksikal, definisi daeri cerpen itu sendiri ialah sebuah kisahan pendek kurang dari karakter yang memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi pada suatu ketika.Cerita pendek tersebut terdiri dari unsur-unsur pembangun cerita yang merupakan satu kesatuan yang dipadukan hingga terbentuklah sebuah kisah yang saling berkait dan dapat dipahami substansi peristiwanya. Unsur tersebut akan penulis bahas dalam uraian yang penulis beri titel "Bedah Struktur Cerpen 'Sangkuriang". Dalam membedah cerpen "Sangkuriang" ini penulis menggunakan metode atau teori strukturalis Tujuan penelitianAdapun manfaat yang ingin dicapai dari penulisan tugas akhir ini yang berjudul "mencari makna "Manfaat TeoretisTeori-teori, asumsi, persepsi atau pernyataan dari berbagai sumber diharapkan dapat membantu peneliti-peneliti sastra lainnya sebagai acuan atau referensi dalam mengkaji atau menganalisis Praktis Penulisan ini dapat bermanfaat bagi pengajaran sastra dalam pengembangan disiplin ilmu sastra terutama apresiasi karya sastra bagi penulis, pembaca atau penikmat serta masyarakat masalahSetelah memahami yang terdapat dalam latar belakang, penulis menemukan beberapa masalah yaitu Pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca.? 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lihat Pendidikan Selengkapnya Uploaded byJessica Feliciana 71% found this document useful 24 votes35K views7 pagesDescriptionNaskah Drama Sangkuriang Bahasa TitleNaskah Drama Sangkuriang Bahasa Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document71% found this document useful 24 votes35K views7 pagesNaskah Drama Sangkuriang Bahasa SundaOriginal TitleNaskah Drama Sangkuriang Bahasa byJessica Feliciana DescriptionNaskah Drama Sangkuriang Bahasa description Naskah Drama Sangkuriang Karya Angin KamajayaSumber Foto PribadiSebagaimana judul yang tertera di atas, disini penulis akan membahas mengenai karya sastra berupa drama. Tentu saja kalian sudah sering mendengar apa itu drama bukan? Namun, bagi teman-teman yang belum tahu, simak baik-baik ya. Jadi secara sederhana, drama merupakan salah satu jenis karya sastra yang dominan berisikan unsur-unsur kehidupan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, tak sedikit pula pengarang atau penulis yang memilih drama sebagai alat untuk mengutarakan segala macam pesan, keresahan, serta kritik mengenai kehidupan. Sama hal nya dengan karya sastra berupa Novel, dalam drama juga terdapat tokoh-tokoh yang berperan penting. Menurut Aminuddin dalam Windasari, 20175 Tokoh yang memiliki peran penting dalam suatu cerita disebut dengan tokoh utama, sedangkan tokoh yang memiliki peranan yang tidak terlalu penting dikarenakan pemunculannya hanya untuk melengkapi juga sebagai pendukung pelaku dapat disebut sebagai tokoh penulis akan menganalisis sebuah naskah drama berjudul "Sangkuriang" naskah ini merupakan sebuah naskah drama karya Angin Kamajaya yang disusun untuk kebutuhan PENSI 2017, Phapros yang dimainkan oleh seluruh pegawai Phapros Pusat di Bandung. Naskah drama ini menceritakan tentang seorang tokoh bernama Sangkuriang mencintai dan ingin menikahi Ibunya sendiri, Dayang Sumbi. Semua berawal ketika Sangkuriang yang saat itu masih remaja yang dipukul kepalanya dan diusir karena telah membunuh ayahnya, yaitu si Tumang, seorang pangeran yang menjelma menjadi seekor anjing. Namun, Sangkuriang yang tidak tahu mengenai hal itu tidak terima dituduh oleh Ibunya membunuh ayahnya, padahal ia hanya membunuh seekor anjing, itu pun ia lakukan demi menyelamatkan anjing tersebut. Hingga berlanjut ketika Sangkuriang dewasa, ia kembali bertemu dengan Dayang Sumbi namun dirinya tidak mengenali bahwa itu adalah Ibunya, dan bertekad untuk yang ada pada teori fiksi, tokoh dalam drama dapat dipahami dalam tiga dimensi, yakni fisiologis, sosiologis, dan psikologis. Dalam dimensi psikologis hal yang tercakup dapat meliputi mentalitas, ukuran moral, keinginan dan perasaan pribadi, sikap dan kelakuan, juga intelektualitasnya. Dan dalam konten kali ini, penulis memilih untuk menganalisis naskah drama dalam dimensi psikologis dengan mengulas mengenai struktur kepribadian tokoh utama dalam naskah drama Sangkuriang menggunakan kajian beberapa psikoanalisis terkenal di dunia, termasuk Jung, Adler, dan Freud. Namun, Freud secara langsung berbicara tentang proses tekanan dan masalah bawah sadar yang terakumulasi menjadi penciptaan seni, dan kemudian disublimasikan ke dalam bentuk penciptaan karya seni. Metode psikologis sebagian besar bergantung pada psikoanalisis yang dikembangkan oleh Freud setelah melakukan penelitian, yaitu manusia sebagian besar dikendalikan oleh sifat bawaannya. Adanya id, ego, dan superego pada manusia menyebabkan manusia selalu berada dalam keadaan perang dalam dirinya sendiri, dengan kegelisahan, keresahan, tertekan, dll. Namun, jika ketiganya bekerja secara seimbang, mereka akan menunjukkan kepribadian yang wajar Endraswara, dalam Rokhana, 2009 4-5. Sigmund Freud berpendapat bahwa sastra dan psikologi berhubungan erat. Selain itu, Freud juga mengemukakan bahwa ada keterkaitan antara karya sastra pengarang dengan berbagai gejala psikologis yang tampak dan kemudian terungkap dalam karya sastra tersebut. Hal semacam ini dapat dilihat dengan psikoanalisis. Dalam konsep psikoanalisis, terdapat istilah struktur kepribadian yang disusun oleh Sigmund Freud. Unsur kepribadian mengandung tiga sistem penting, yaitu id, ego, dan superego. Ketiganya saling berhubungan dan membentuk suatu masuk dalam pembahasan, penulis akan memaparkan sedikit mengenai apa itu id, ego, dan superego untuk menambah pengetahuan bagi kalian yang mungkin belum pernah mendengar sama sekali mengenai struktur kepribadian tersebut, baik langsung saja. Pertama Id adalah struktur paling dasar dari kepribadian, seluruhnya tidak disadari dan bekerja menurut prinsip kesenangan, tujuannya pemenuhan kepuasan yang segera. Kedua Ego adalah sistem kepribadian yang bertindak sebagai pedoman bagi individu terhadap objek nyata dan menjalankan fungsinya sesuai dengan kenyataan. Ketiga Superego adalah sistem kepribadian yang mengandung nilai atau aturan evaluatif tentang baik atau buruk dengan mencerminkan nilai-nilai sosial dan membangkitkan tuntutan moral individu. Ketika ada pelanggaran nilai, superego menghukum ego dengan menimbulkan rasa saja pada pembahasannya, penulis akan mengulas mengenai tokoh utama dalam naskah drama "Sangkuriang" karya Angin Kamajaya dengan menggunakan struktur kepribadian Sigmund Freud. Pertama, penulis menemukan adanya struktur kepribadian dalam diri Sangkurian yang terdapat pada bagian kedua dari naskah drama "Sangkuriang" sebagai Tidak ambu, tega sekali kau. Aku tidak mau itu terjadi. Lebih baik aku mati saja. Supaya tidak kenal lagi sama kutipan monolog di atas menandakan adanya id dalam diri Sangkuriang yang memiliki keinginan untuk tidak bertemu dan tidak lagi mengenal Ibunya, yakni Dayang Sumbi. Id tersebut diwujudkan dalam bentuk kekecewaan. Stimulasi id dalam diri Sangkuriang semakin membuatnya ingin segera menghindari ketidaknyamannya hidup dengan tuduhan sebagai pembunuh oleh Ibunya sendiri padahal kenyataannya Sangkuriang pun tidak tahu siapa ayahnya. Terlebih ditambah adanya id yang berwujud kemarahan. Rasa marah merupakan insting manusia ketika mendapatkan perlakuan yang tidak baik. Hal ini demikian membuat ego dalam diri Sangkuriang tidak berjalan dengan baik, dimana semestinya ego dalam dirinya dapat mengendalikan keinginan id dengan tetap dibatasi oleh realitas yang ada. Tetapi ego dalam diri Sangkuriang mengendalikan dirinya untuk melakukan segala cara agar dirinya tidak lagi bertemu dengan Ibunya dan melupakannya, sebab rasa sakit dan kekecewaannya kepada Ibunya yang telah mengusir dan menuduhnya sebagai pembunuh ayahnya. Sangkuriang meluapkan segala bentuk kemarahannya. Sehingga keputusannya untuk bunuh diri merupakan gambaran bahwa superego dalam diri Sangkuriang tidak berjalan dengan baik, Sangkuriang memilih jalan tidak baik untuk mewujudkan Id nya, dan menghindari ketidaknyamanan dalam penulis menemukan adanya struktur kepribadian dalam diri Dayang Sumbi yang terdapat pada bagian kedua dari naskah drama "Sangkuriang" sebagai Sumbi Mang. Mikir mang. Bagaimana ini. Kita harus menggagalkan nya! Tuh dengar, suara air yang bergemuruh mulai tenang, sepertinya mulai tergenang. Dan itu...suara ramai sekali...seperti sedang bekerja sama bergotong royong! Aduh mang...coba lihat ke sana! Apa yang terjadi di sana. Ini aku sudah semakin takut dan merinding. Duh...sunan ambu...tolong....!!!Kutipan dialog Dayang Sumbi di atas memperlihatkan adanya stimulasi id yang dirasakan Dayang Sumbi yaitu berupa naluri untuk menolak ketidaknyamanan yang dialami dan mendapatkan kenyamanan dengan cara apapun. Adanya id yang dirasakan oleh Dayang Sumbi membuat ego berusaha mencari cara untuk menghilangkan ketidaknyamanannya sebab Sangkuriang yang ternyata adalah putranya memaksa Dayang Sumbi untuk menikah dengannya. Dengan adanya stimulasi id yang ingin segera terlaksana membuat ego yang ada dalam Dayang Sumbi mendorong segera superego nya dengan memutuskan untuk menggagalkan rencana Sangkuriang dalam melakukan sebuah persyaratan sebagaimana yang diajukan oleh Dayang penulis menemukan adanya struktur kepribadian dalam diri Sangkurian yang terdapat pada bagian ketiga dari naskah drama "Sangkuriang" sebagai Oh, dayang sumbi, segala cacat padamu tak bisa menghapus cintaku juga cerita bohongmu tentang aku yang kau tuduh anakmu, tak menyurutkan asmaraku, bau tubuhmu sudah memenuhi otakku esok, akan aku luapkan dengan penuh monolog Sangkuriang diatas menunjukan adanya id Sangkuriang yang memiliki keinginan untuk menikah dengan Dayang Sumbi, id tersebut diwujudkan dalam bentuk perasaan cinta. Meskipun Dayang Sumbi sudah memperingati Sangkuriang bahwa dia adalah Ibu nya, namun id yang dirasakan oleh Sangkuriang terlalu menguasai dirinya hingga mendorong adanya ego untuk mencari cara apapun supaya keinginannya segera tercapai tanpa dan menghiraukan omongan Dayang Sumbi, menganggap bahwa omongan Dayang Sumbi semata hanya ingin menolak Sangkuriang saja. Ego tersebut pada akhirnya berhasil mendorong superego untuk memutuskan apa yang akan Sangkuriang pilih, hingga pilihannya dia tetap bertekad untuk menikahi Dayang Sumbi lantaran id dalam dirinya sudah menguasai Sangkuriang, tanpa melihat baik dan penulis menemukan adanya struktur kepribadian dalam diri Dayang Sumbi yang terdapat pada bagian kedua dari naskah drama "Sangkuriang" sebagai Sumbi Baiklah kalau begitu. Hey Sangkuriang anakku. Setelah golok ini masuk ke dalam perutku. Aku akan berubah menjadi bunga kusuma, dan itu adalah bukti, bahwa aku adalah ibumuPada kutipan dialog di atas stimulasi id dalam diri Dayang Sumbi semakin membuatnya ingin segera menghindari ketidaknyamannya hidup sebab pemaksaan yang ia terima dari Sangkuriang, meskipun ia sudah menggagalkan Sangkuriang untuk memenuhi syarat yang diajukan tetap membuat Sangkuriang memaksa dirinya untuk menikah. Bahkan ucapannya yang memberitahu bahwa dia adalah Ibu kandung tetap tidak digubris oleh Sangkuriang dan malah menuduhnya berbohong. Terlebih ditambah adanya id yang berwujud kemarahan. Rasa marah merupakan insting manusia ketika mendapatkan perlakuan yang tidak baik. Hal ini demikian membuat ego dalam diri Dayang Sumbi untuk melakukan segala cara agar dirinya tidak dapat menikah dengan putranya sendiri. Sehingga keputusannya untuk bunuh diri merupakan gambaran bahwa superego dalam diri Dayang Sumbi tidak berjalan dengan baik, Dayang Sumbi memilih jalan tidak baik untuk mewujudkan Id penelitian mengenai struktur kepribadian teori Sigmund Freud, dalam naskah drama "Sangkuriang" karya Angin Kamajaya dapat disimpulkan gambaran mengenai id, ego dan superego. Gambaran id dalam naskah drama "Sangkuriang" karya Angin Kamajaya muncul dari stimulasi untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti memperoleh kebahagiaan dan menolak ketidaknyamanan. Gambaran ego dalam naskah drama ini menunjukan adanya pengambilan keputusan dengan tidak baik dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Sedangkan gambaran superego dalam naskah drama ini memperlihatkan bahwa tokoh memilih jalan yang buruk untuk mewujudkan keinginan dari id yang tidak Siti. 2009. "Analisis Tokoh Utama dengan Teori Psikoanalisa Sigmund Freud Pada Cerpen Hana Karya Akutagawa Ryunosuke". Skripsi. Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri 2017. "Analisis Tokoh Utama dalam Novel Dua Tanda Kurung Karya Handoko F Zainsam Kajian Psikoanalisis Sigmund Freud”.

naskah drama cerita rakyat sangkuriang